cerita sempurna

we are a bunch of teenager 13 years ago when we met.
now.. we're wife's and moms.

5 cewe berseragam putih abu abu yang duduk di depan kelas, menghadap lapangan basket. we look almost the same. turns out that we did became 5 totally different person. 1 pegawai bank, 1 eksekutif di consumer product, 1 stay home mom yang punya salon, 1 art director, dan 1 lagi menghilang dari peredaran (makanya ga ikutan, saya juga hampir terlewat, soalnya ga pake Bb sendiri).

yah seperti pertemuan kita tiap tahunnya, we shared alot. tahun ini, semua sudah berkeluarga. semua punya cerita, cerita belum sempurna. ada yang sudah 4 tahun menikah, dikaruniai suami yang berkecukupan, keluarganya bahkan menghadiahi mereka rumah besar, belum bisa punya anak. ada yang sangat sukses berkarir suami istri, bahkan mampu membeli sendiri rumah cluster bagus di bintaro, baru sebentar nikah, suaminya dikirim ke jepang, rumah baru tak terhuni, anak pun belum bisa mereka usahakan. yang satu lagi, anak sudah 2, suami karirnya bagus, belum boleh keluar rumah oleh orang tua. dan satu lagi saya, yah sudah tau lah ceritanya. :)

teman saya yang belum punya anak bilang, "makanya bersyukur banget deh tuh orang yang punya anak, susah tau mau punya anak itu." memandang ketidaksempurnaannya, lalu saya jawab "beda beda rejekinya kan" dia langsung tersenyum mengerti, melihat ketidaksempurnaan saya. *i love you fan..

semua itu bukan kendali kita saja. lagipula baru sebentar kita semua berumah tangga, kesempurnaan itu mau diukur dengan apa, belum ada apa apanya dibanding orang tua kita. apapun, apapun bisa terjadi.

Comments

Popular Posts