sekolah alam?

sebelum kami memutuskan mana sekolah yang sesuai sama konsep kami dan sesuai sama karakter sali. saya pun liat liat ke sana sini. mama saya sebenernya bilang, sali kayanya cocoknya kaya naima gitu ya (ponakan saya ini sekolah di SAI ciganjur). tapi ada yang saya ga sreg soal SAI, anak perempuannya pake kerudung. itu baru dari penampilan. belum yang lainnya. yah mama saya tau deh, itu ga yana dan deni banget.

walau saya sebenernya tertarik sekali soal ketertarikan belajar naima di sekolah alam ini. naima ga pernah mau bolos, buat dia sekolah itu menyenangkan. saya pun suka konsep belajar dari alam. macam dulu saya tertarik sekali sama nonton pocahontas. kalo kata lagu colors of the wind. ..The rainstorm and the river are my brothers, The heron and the otter are my friends. And we are all connected to each other. In a circle, in a hoop that never ends.. itu semua konsep sekolah alam yang saya percaya.

saya sempat bahas sama mama, mama saya bilang. iyah sih kayanya sali cocok di sekolah alam. tapi mama ga yakin kamunya ama deni bakalan lolos wawancara sekolahnya. apalagi pola pikir kamu kan ga yang al quran dan hadist banget, belum lagi penampilan kamu yang kaya gitu. lalu saya bilang sama mama, kenapa ya sekolah alam lokal tuh begitu ya. kan yang diajarkan tentang alam, universal. lalu saya menuduh kalo itu pasti kemauan pasar. tapi ternyata setelah browsing lagi ini lah konsep asli dari sekolah alam disini.

jadi begini kira kira kalo kata lendo novo (sebagai pegagasnya, dan diikuti semua sekolah alam lokal di indonesia) konsepnya. saya sebenarnya jatuh cinta membaca ini...

“Our Common Future” atau Hari Depan Kita Bersama adalah sebuah pesan yang mengajak setiap umat manusia untuk merancang sebuah aksi global yang bertema: “Dari Satu Bumi Ke Satu Dunia.” Terkait dengan fakta bahwa hanya ada satu bumi, namun tidak satu dunia, kita semua hidup dan bergantung pada satu Biosfer, dan pada waktu yang sama setiap orang, setiap negeri mengejar kesejahteraan dan hidup mereka dengan mengabaikan dampak atas orang lain. Kemiskinan ada di mana-mana. Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok umat manusia untuk mendapat nafkah telah memaksa orang-orang untuk menghancurkan lingkungan untuk tempat tinggal, makanan dan bahan bakar. Untuk mencegah kebinasaan bumi di mana kita hidup, kita harus bekerja sama untuk mengembangkan suatu metode pendidikan yang baik, moralitas yang baik, serta nilai-nilai baik dan sikap baik. Cinta dan kebijaksanaan adalah dasar untuk membangun hari depan kita bersama dalam rangka mewujudkan gagasan untuk kebaikan kepada bumi dan umat manusia untuk menciptakan perdamaian, kesejahteraan dan kelanjutan alam semesta ini. diambil dari sini.

tapi begitu sampai disini... saya langsung ga sepaham.
Materi kurikulum :
1. Belajar Akhlak ; dalam hal ini anak-anak kita akan belajar cara manusia (mahluk yang paling mulia) untuk tunduk kepada Sang Pencipta alam.kemampuan ini merupakan pondasi dasar guna membangun karakter Rabbani anak-anak kita, sehingga diharapkan ketika besar nanti menjadi anak-anak yang sholeh, cerdas dan mandiri. Hal ini sejalan dengan hakekat diutusnya sang Great Leader Muhammad Rasulullah SAW bahwasanya beliau bersabda :“ Sesungguhnya aku diutus kemuka bumi ini untuk menyempurnakan akhlak manusia”
2. Belajar Logika Ilmiah ; dengan mengenal alam semesta beserta prilaku para mahluknya sesungguhnya anak-anak kita akan belajar bagai mana alam semesta tunduk kepada Sang Pencipta. Sesungguhnya kemampuan logika inilah yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya
3. Belajar bagaimana menjalani hidup ; untuk itulah manusia diciptakan menjadi KHALIFAH DI MUKA BUMI , Seperti ungkapan diatas, “ they will find peace and harmony, and understand the art of living “ artinya menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan kewirausaan merupakan hal yang mutlak untuk dapat bertahan dan berkembang dikemudian hari.
diambil dari sini.

dua materi tadi memang diambil dari 2 sekolah alam yang berbeda, tapi sebenernya masih sama sama dalam asuhan lendo novo.

dari kesimpulan diatas, sebenernya saya ga begitu melihat perbedaan pola berfikir dari sekolah biasa dan sekolah alam lokal yang ada. ada kecenderungan anak harus tunduk dan patuh. saya ga yakin itu yang saya mau dan deni mau.

jadi alam dan universe bukanlah titik inti dari sekolah alam, yang semacam kalo kata pocahontas bilang. semua sekolah alam di indonesia seperti dikonsepkan oleh lendo novo  berlandaskan manusia sebagai khalifah yang di muka ini. sesuai dengan ajaran islam. menurut saya yang dari kecil sekolah islam, kurang memberi ruang universal buat anak. seperti diberi kebebasan belajar berfikir tetapi sesungguhnya tidak bebas. karena dia ga mengenal perbedaan sesungguhnya. alam yang mana yang sebenernya jadi media belajar?

lalu saya pun bilang sama mama saya, tapi ma... bukannya sekolah alam itu supaya kita sadar bahwa alam dan kita hidup bersama. begini nih kalo konsep sekolah alam mestinya.. lalu saya putar youtube green school bali. ini dan ini. mama pun langsung paham apa yang maksud saya 'salah'. bukan fasilitasnya tapi 'isi'nya.

it's not what it's how..



saya pun langsung galau, oh tidak.. mau cari sekolah macam apa yang buat sali. saya pikir. ini alternatif yang cukup terjangkau dibanding sekolah impian macam cikal.