The Daypackers 2 : Sesi Belajar di Senayan
Tulisan ini sebenernya sudah ngaso lama di komputer deni. Belum sempat sempat juga deni rampungin buat posting di blog ini. Waktu itu saya sedang minta 'me' time selesain boneka, dan deni minta 'we' time sama sali. jadi kejadian juga deh, the daypackers episode 2. selengkapnya deni yang nulis... silahkan membaca...
Beberapa waktu lalu gue jalan-jalan lagi sama Sali dalam misi daypacking. Enggak ada yang istimewa di hari sabtu itu kecuali gue terpaksa harus ngantor. Ada kerjaan mendesak yang perlu diselesaikan. Karena gue udah janji ngajak Sali jalan-jalan, akhirnya gue ajak dia ikut ke kantor. Cukup ribet juga buat bikin dia betah di kantor sambil menyelesaikan pekerjaan. Untung banget dia mau bersabar karena setelah selesai kerja, gue berjanji ajak dia jalan-jalan sore di Senayan.
Selesai ngurusin kerjaan, kami langsung menuju senayan. Ide awalnya sih gue pengen liat FGD Expo trus ajak Sali jalan-jalan sore di GBK. Sampai akhirnya gue ketemu Vita, teman kuliah gue, yang kebetulan kantornya ngegarap Ideafest. Maka masuklah gue, Sali, serta Nanda dan Khalif - yang juga bertemu secara kebetulan di sana – ke acara Ideafest dengan gratis. Lumayan lah. Pembicaranya banyak yang menarik. Salah satunya Anies Baswedan.
Menurut Anies Baswedan, yang dikenal sebagai penggagas gerakan Indonesia Mengajar, orang tua itu sosok guru paling utama yang seringkali luput dipersiapkan. “Think Big, Act Small, Do Now”. Itu kutipan di sesi beliau yg gue inget banget. Gue mikir, setiap orang tua pasti punya caranya sendiri buat nerapin prinsip tadi di metode mengajar anaknya masing-masing. Sementara buat gue, #thedaypackers adalah “Think Big, Act Small, Do Now” yang bisa gue lakukan sebagai orangtua. Sementara gue asyik milah-milah lemparan-lemparan ide dari atas panggung, perlahan Sali tidur karena ruangan yang gelap dan adem. Lucunya, meski tidur pulas, dia ikutan tepuk tangan setiap kali para peserta seminar ramai bertepuk tangan. Otomatis aja dia kayak gitu. Mungkin dia mimpi nonton seminar, dengan Hello Kitty dan Angelina Ballerina yg jadi pembicara.
Puas tidur selama sekitar satu jam, Sali terbangun waktu Wakil Gubernur Jakarta, Ahok, datang buat ngisi sesi Ideafest selanjutnya. Riuh tepuk tangan dan teriakan orang-orang menyambut Wakil Gubernur kebanggaan mereka, menjadi pertanda bagi kami untuk keluar ruangan. Bukan tidak tertarik, tapi sudah waktunya Sali jalan-jalan sore.
Dugaan gue benar. Teduhnya senayan dan semilir angin sore membuat Sali senang banget jalan-jalan di sekitar GBK. Sali lompat-lompat, lari sana-sini, goyang-goyangin badan sambil bernyanyi entah lagu apa. Asyiknya suasana di Senayan ternyata bikin dia malas untuk pergi ke kamar mandi. Meski ternyata dia udah pengen pipis banget. Alhasil, dia diam sesaat dari aktifitasnya kemudian memandang gue sambil bilang, “Sali pipis.” Maka basahlah celananya dan bingunglah Abahnya. Padahal sesaat sebelumnya gue udah menawarkan dia untuk pipis dulu sebelum mulai jalan. Tapi, ya sudahlah. Namanya juga Sali.
Setelah sukses menemukan kamar mandi dan berganti celana serta pakaian, kami meneruskan petualangan kecil kami di Senayan. Berbagai aktivitas orang-orang yang berolahraga di sana bikin Sali bengong. Inilah pertama kalinya dia melihat beberapa aktivitas yang ada di sana.
Dia beberapa kali bilang, “Sali mau kayak gitu, Abah,” sambil nunjuk ke arah orang-orang yang beraktivitas. Dari permainan inline skate, beladiri, futsal, bersepeda, sampai berjalan-jalan dengan anjing. Gue berjanji akan menemaninya mencoba hal-hal tadi suatu saat nanti. Kecuali yang terakhir, karena gue gak pernah bisa akrab sama anjing.
Warna-warni fasilitas olahraga di putaran luar GBK menarik perhatiannya. Mungkin dia mikir kalo itu adalah permainan seperti di taman bermain. Jadilah dia mencoba semua permainan tersebut sampai badannya keringetan. Kayaknya musti disudahi sebelum dia terlalu capek. Kasihan kalau malemnya dia susah tidur karena badannya pegel-pegel.
Gue bermaksud mengakhiri petualangan dengan satu putaran GBK. Jalan santai sambil nikmatin suasana. Tapi, sebuah taksi yang tiba-tiba melintas di lintasan lari di luar stadion GBK memberi isyarat ke gue buat melambaikan tangan, menggendong Sali, dan bertanya kepada pengemudi taksi, maukah mengantar kami pulang ke rumah. Gayung bersambut. Pak pengemudi taksi berbaik hati mau mengantarkan kami pulang. Mungkin karena memang itu pekerjaannya, mengantarkan orang ke tempat tujuan. Semoga kebahagiaan dan nasib baik selalu bersama para supir taksi.
Sesi sore #thedaypackers di senayan sudah selesai. Gue, dan semoga juga Sali, mendapat hal baru yang bisa dipelajari. Di perjalanan pulang, Sali bilang lagi kalo dia pengen banget main inline skate seperti yang dia lihat di Senayan. Untunglah dia gak menyebut-nyebut soal jalan-jalan sama anjing peliharaan. Salam daypacking!
Saking serunya Deni sama idenya, dia bikin akun instagram The Daypackers. Buat nunjukin ke sali kalo dia udah agak gedean. Semoga aja instagram gak bangkrut kayak friendster sebelum sali gede.
abah seru sekaliiii... hahaha kagum deh
ReplyDelete@tia iyah tuh, jadi ketagihan jalan berdua mereka.. biarin deh, hihihi
ReplyDelete