sali masuk SD!


alhamdulillah.. sali udah masuk SD. udah jalan hampir 2 minggu.. sejauh ini saya seneng banget, apa yang saya harapkan dari sekolah dan sikap sali di sekolah bikin saya overjoy lebay.

saya soalnya orangnya gitu. ada hard to explain things yang kita (saya dan deni) mau soal perkembangan sali, dan ketika ada pihak luar yang mendukung, kita jadi ngerasa ga aneh. saya dan deni emang dari dulu ga ngejer material things, dan image yang penting di mata orang. begitu juga dengan pendidikan sali. kita ga liat fasilitas, atau gengsi, apalagi soal anak mesti sholehah (trus kalo ga sholehah ga baik gitu). makanya essential banget bagi kita berdua ketika sekolah mendukung hal hal yang menurut kami penting.

karena dari umur segini anak tuh mesti tau dan dibiasakan soal moral tentang materi dan image. sehingga nanti besarnya dia ga jadi pribadi yang self centered dan mengukur diri dengan materi, jabatan, dan image orang tentang dia. mau jadi ibu rumah tangga atau ibu pekerja, ga ada yang bakal bikin dia galau dan mesti buktiin dia siapa supaya dia merasa penting. kami mau dia secure dengan dirinya sendiri. apa pun keputusan yang dia bikin.

eniwei, kayak apa sih langkah langkah yang diambil sekolah yang bikin kami berdua seneng banget. di sekolah sali ga ada nilai, adanya 1 senyum dan 2 senyum, nilai asli anak disimpan guru untuk penilaian nanti, sehingga ga ada peluang buat pamer dia lebih pintar. di sekolah sali ga bawa alat tulis dan buku sendiri, semua disediakan sekolah, jadi ga ada peluang buat pamer stationary, dan yang dibawa ke sekolah ga berat berat. isi tas sekolah sali cuman baju ganti, botol minum, snack, dan makan siang. bawa folder untuk membawa pulang LK dan buku komunikasi.

seminggu sebelum sekolah, kami diberi PR, untuk anak menyiapkan sendiri setiap malam apa yang mau dia bawa ke sekolah, juga soal bangun pagi, mandi sendiri, pakai baju sendiri. karena sekolah sadar, perubahan jadwal buat anak adaptasi gak mungkin cuman sehari. ga pernah saya ketemu sama sekolahan yang segitu pedulinya sama persiapan mental anak. :)

di kelas seimbang 12 laki laki dan 12 perempuan. hari orientasi pertama mereka ditukar tukar beberapa kelompok dengan kelas lain, jadi mereka mengenal teman lain di luar teman sekelasnya. di kelas sali dibagi 4 meja, tiap meja berenam. kalau nanti guru mulai melihat ada anak yang terlalu dekat dengan anak lain bangku akan ditukar,  jika mereka ternyata tetap dekat walau beda bangku, kelas 2 mereka akan dipisah. karena sekolah ga mau ada geng-geng-an. aduh saya seneng banget sekolah sadar akan adanya masalah ini.

sali sendiri udah mengalami dinamika pertemanan biar juga baru hitungan hari. hari kedua dia bilang dia udah punya sahabat, lalu hari ketiga udah ga jadi sahabat dia lagi, karena temennya milih temen lain.. hihihi, hari keempat dia mau ikutan main tak jongkok sama "bekas sahabat"nya itu, ga boleh, akhirnya sali dan 2 anak lain yang ga boleh ikutan main memilih main bertiga. sali bilang "kita bikin mainan lain yuk tak sepatu jongkok" akhirnya mereka seru main bertiga, yang dua orang "bekas sahabat" mau ikutan main. sali bilang "ga boleh, soalnya tadi kau ga ngebolehin kita ikutan main." akhirnya kedua anak tadi minta maaf. :D

namanya anak-anak yang nama pilih pilih teman pasti ada, temen yang dikejer pasti ada.. saya mastiin aja, itu ga penting, yang penting berbuat baik sama semua. saya seneng apa yang kita tanamkan buat sali berbekas, dia merasa tetap punya value biar juga direject, ternyata dia bisa kasih solusi dan ga baper kelamaan.

saya dan deni ga pernah maksa dia secara akademis, harus pintar baca, nulis atau ngaji... setiap pagi pesan saya cuman ini... "have fun learning and make friends with everyone sali.."


Comments

Popular Posts